Selasa, 15 November 2011

Gadis Dipersimpangan Jalan

Ku lihat gadis dipersimpangan jalan itu. Dengan wajah tertunduk, dia membaca sebuah pesan masuk dari handphone nya. Entah apa yang ia baca, aku tidak tahu. Tapi kelihatan nya itu adalah sms yang sangat penting. Terlihat dari raut wajahnya yang sedikit dikerut kan. Dengan pandangan mata yang tajam kearah layar ponselnya. Dia berdiri dengan tegapnya, dengan memakai baju biru muda yang indah. Dengan celana hitam yang segelap malam itu, Hanya raut wajah nya yang terlihat diremang malam. wajahnya menatap penuh ke layar ponsel.


Gerimis pun membasahinya, tapi dia tidak bergeming dari tempat itu, seakan tempat itu sudah nyaman untuk dirinya. Dan aku hanya terdiam dibawah pohon. dengan mengelapi baju ku yang basah karena hujan. masih kulihat, dia sedang membalas sms. Dan hujan pun berheni, disambut kabut tebal yang menyelimuti persimpangan itu. Lambat laun gadis itu tersapu kabut. Hilang dari pandangan ku. Hilang dari tatapan mataku. Sungguh ingin ku mendekatinya, Tapi hati ini sungkan. Dan ku paksakan itu melakukan nya. 

Dan gadis itu hilang, Hilang dalam gelap malam. Hilang dalam kabut tebal. Dia telah pergi, pergi jauh. Sebelum aku menanyakan nama nya. Sungguh wanita yang cantik, wanita yang mempesonakan hati. Ingin ku temui dia lagi. Di waktu yang lain, agar ku bisa mengenalnya lebih. lebih intim dengan nya.

2 komentar:

  1. ngga ngegunain EYD yang benar , bukan mengelapin tapi membersihkan .
    bukan berheni tappi berhenti .


    yya ampun pakdhe , kalo mau buat critta belajar samma gue deh !! :)

    BalasHapus
  2. Jyahahaha.. apaan to shit,, nama nya juga belajar. tak apalah, salah sedikit..
    namanya juga belajar.. kalau udah pandai ga'bakalan salah. lha wong masih belajar..

    Hahahahaha

    BalasHapus